Have an account?

2.06.2010

Penyesalan...

Seorang dokter ternama di suatu negara, berprestasi sangat cemerlang.
dengan demikian, dia di percaya oleh kalangan atas, termasuk presidennya, untuk merawat kesehatan diri mereka pada dokter yang pandai tersebut.

Setiap hari, hidupnya di penuhi jadwal tugas yang membuat orang lain berdecak kagum karena tidak semua dokter mendapat kesempatan berprestasi seperti itu.
Hari demi hari di lalui dengan prestasi yang menjulang. Semakin tinggi dan tak terbilang hadiah dan fasilitas hidup yang menggiurkan diterimanya.

Begitu penuh jadwal hidupnya untuk mengurusi orang lain, pergi berhari-hari menemani jenderal ini dan itu, pergi berminggu-minggu untuk menemani presiden ke luar negeri dan sebagainya. Untuk bertemu muka dengan istrinya dan anak-anaknya sungguh hal yang langka.

Dan keadaan ini terus berlanjut dari waktu ke waktu. Sampai suatu hari sepulang dari luar negeri menemani pejabat tinggi yang sedang sakit, setiba di depan rumahnya, Sang dokter melihat tenda terpasang dan kerumunan para kerabat & tetangganya.

Dalam hati si dokter bertanya: " ada apa gerangan di rumahku?"
Begitu keluar dari mobil, dia langsung bergegas masuk menguak kerumunan para tamu yang menyampaikan ucapan bela sungkawa.

Setiba di ruang tamu rumahnya, terbujur sang istri tercinta, wanita yang menjadi belahan jiwanya, wanita yang selama ini di tinggalkannya untuk bepergian menjalankan tugas-tugas untuk merawat dan mempertahankan hidup orang lain.

Tapi, satu-satunya wanita yang diinginkan dalam hidupnya saat ini terdiam kaku.
sang dokter termenung
Dia bertanya kemana saja aku ini, kapan terakhir kali aku makan bersama istriku, kapan terkahir kali aku mengucapkan selamat ulang tahun.
Oh sudah lama sekali!
sekarang aku ingin mengucapkannya, aku ingin makan bersamanya, tapi sudah terlambat!
Tidak ada hari esok untuk melakukannya.


**************************
*******************************************
seorang penulis tak di kenal menuliskan kata-kata yang menggugah perasaan :

" Lebih baik aku memiliki setangakai mawar mungil dari kebun seorang sahabat daripada memiliki bunga-bunga pilihan ketika hidupku di dunia harus berakhir.

Lebih baik aku mendengar kata-kata yang menyenangkan yang disampaikan dengan kebaikan kepadaku pada saat aku hidup, daripada pujian saat jantungku berhenti berdetak dan hidupku berakhir.

Lebih baik aku memiliki senyum penuh kasih dari orang-orang yang ku kasihi daripada air mata di sekeliling jenazahku, ketika pada dunia ku ucapkan selamat tinggal.

Bawakan aku semua bungamu hari ini ini....
Lebih baik kumiliki setangkai yang mekar saat ini,
daripada satu truk penuh ketika aku meninggal dan di letakkan di kuburanku".


****************************************************************

Kawan...jangan sampai kita menyesal dalam hidup ini, dan baru sadar setelah kehilangan.
Hidup ini terlalu singkat untuk di pakai "tidak peduli terhadap pasangan, orang tua, sahabat, orang-orang sekitar"

terkadang kita terlalu sibuk dengan urusan kita,pekerjaan, kuliah, organisasi, kumpul dengan teman, dll
hingga kita lupa dengan orang-orang yang jauh lebih penting.

Kawan...terkadang kita terlalu menyepelekan sesuatu mungkin di anggap kecil, hingga lupa untuk mencium tangan atau sekedar membuatkan kopi untuk orang tua kita, atau sesekali memjit pundak dan kaki mereka, atau hanya sekedar berbicara bersama.

sama seperti otot, kasih sayang akan menjadi kuat jika sering di gunakan
sebaliknya akan mengendur bahkan mati jika tidak di sertai perbuatan.

Mudah-mudahan belum terlambat bagi saya dan kita semua untuk memulai mengatakan apa yang seharusnya di katakan, apa yang seharusnya di lakukan untuk membahagiakan orang-orang yang kita kasihi.


"Pernahkah kau mengira kalau dia kan sirna
Walau kau tak percaya dengan sepenuh jiwa

Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya..."
( kutipan lagu Letto )

0 comments:

Post a Comment