oleh Shidiq Sutikno
seorang anak yang suka mencari-cari kesalahan.
dengan cekatan, ia mampu menunjukkan kesalahan teman-teman dan orangtuanya. Bahkan jika sesuatu terjadi pada dirinya, maka ia menyalahkan teman dan orangtuanya.
"Aku jatuh karena Ayah meletakkan ember di sembarang tempat,"
kata anak tersebut, kepada ayahnya saat ia terjatuh di kamar mandi.
Pada suatu hari, anak itu berjalan-jalan di pinggir hutan.
Matanya tertuju pada sekelompok lebah yang mengurumin sarangnya.
"Wah, madu lebah itu pasti sangat manis. Aku akan mengambilnya. Aku akan usir lebah-lebah itu !"
ia pun mengambil galah dan menyodok sarang lebah itu dengan keras.
Ribuan lebah merasa terusik dan menyerang anak itu.
melihat binatang kecil yang begitu banyak, anak itu lari terbirit-birit.
Lebah-lebah itu tidak membiarkan musuhnya pergi begitu saja.
Satu...dua...tiga, lebah menghajar dengan sengatan.
"Aduh...tolong...!" Byur !!
anak itu menceburkan dirinya ke sungai.
"Mengapa ayah tidak menolongku? Jika ayah sayang padaku, pasti sudah menyelamatkanku. Semua ini salah ayah !"
Ayahnya diam sejenak, lalu mengambil selembar kertas putih.
"Anakku, apa yang kamu lihat dari kertas itu?
itu hanya kertas putih tidak ada gambarnya," jawab anak itu.
Kemudian, ayahnya menoreh di kertas putih itu dengan sebuah titik HITAM.
"Apa yang kamu lihat dari kertas putih ini? Ada gambar titik hitam di atas kertas putih itu !
Anakku mengapa kamu hanya melihat satu titik hitam pada kertas putih ini? Padahal sebagian besar kertas ini berwarna putih.
Betapa mudahnya kamu melihat kesalahan ayah ! padahal masih banyak hal baik yang telah ayah lakukan padamu."
Ayahnya berjalan pergi meninggalkan anaknya yang duduk termenung.
**************************
Labels
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Ucapkan Salam...
2.06.2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment